Spanyol marah tentaranya dibunuh Hizbullah di perbatasan Libanon

Pemerintah Spanyol marah lantaran seorang warganya bertugas sebagai penjaga perdamaian PBB tewas bersama dengan dua tentara Israel.

Insiden ini terjadi seusai serangan militan Hizbullah di perbatasan Libanon kemarin pada pukul 11 pagi waktu setempat. Selain tiga korban tewas, tujuh tentara Zionis lainnya luka-luka.

Peristiwa tersebut terjadi usai truk berisi tentara Israel memergoki gerakan Hizbullah di perbatasan. Belum sempat menyergap, para militan menyerang mereka dengan misil seperti dilansir Russian Today, Kamis (29/1).

Para militan faksi Syiah yang didukung Iran itu sekaligus memberondong pos perbatasan dekat pegunungan Dov, wilayah peternakan Sheeba, perbatasan Israel, Libanon, dan Libya.

Tentara Spanyol yang tewas itu bernama Fransisco Javier Soria Toledo. Dia termasuk dari 10 ribu personil pasukan penjaga perdamaian PBB dari 36 negara, termasuk kontingen TNI, ditempatkan di kawasan rawan konflik tersebut.

Dewan Keamanan PBB, seperti dilaporkan BBC News, akan membahas serangan tersebut dalam pertemuan darurat di New York.

Seorang pejabat senior PBB yang berada di Libanon mendesak Spanyol untuk menahan diri. "Kita harus menahan diri sekuat mungkin untuk mencegah pertempuran terjadi," ujarnya.

Kementerian Luar Negeri Spanyol meminta digelar investigasi khusus untuk mencari pelaku serangan tersebut.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga akan mengadakan pertemuan darurat. Tewasnya dua tentara Zionis diperkirakan menyulut kemarahan Tel Aviv. Libanon berpotensi dibombardir kembali seperti pada 2006.

"Israel tidak akan tinggal diam ketika wilayahnya diserang. Apa yang dilakukan Hizbullah sangat tidak patut," kata Menlu Israel Avigdor Lieberman.

Saat perang sembilan tahun lalu, 1.200 warga sipil Libanon tewas akibat jet tempur Israel. Sedangkan Zionis mengalami kekalahan pertamanya di era modern, karena gagal menghabisi Hizbullah sekaligus kehilangan 160 tentara.

Related Posts

No comments:

Post a Comment